Adriani Sukmoro

Ann Arbor

Di suatu kesempatan, saya dikirim perusahaan tempat bekerja mengikuti Human Resource Executive Program yang diselenggarakan oleh University of Michigan. Sebagai profesional di bidang sumber daya manusia, kesempatan berharga itu tentu tak dilewatkan. University of Michigan salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat. Dave Ulrich yang terkenal sebagai penulis, pembicara dan konsultan dengan ide-ide dan penelitian inovatif di bidang sumber daya manusia dan kepemimpinan adalah salah seorang professor di universitas tersebut.

Beberapa profesor dari University of Michigan menjadi pengantar materi pembelajaran dalam program yang saya ikuti. Program itu melibatkan peserta dari berbagai perusahaan, para Chief Human Resources Officer; yang berasal dari berbagai belahan dunia. Ketika program akan berakhir, saya mendekati salah seorang profesor yang mengajar, dan mengatakan tentang keinginan mengirim anak kuliah ke University of Michigan suatu saat nanti. Profesor tersebut hanya tersenyum tipis, dan menjawab singkat: “It needs a lot of hard work to be admitted at UMich.”

Tree Town

Jawaban profesor itu sepertinya kurang menyemangati, ada kesan meragukan di wajahnya. Namun ternyata, pembicaraan singkat menjadi kenyataan. Kedua putri dalam keluarga diterima di University of Michigan, mereka menyelesaikan program sarjana strata satu di universitas tersebut.

University of Michigan terletak di Ann Arbor, di negara bagian Michigan Amerika Serikat. Saya pun menjadi menginjak Ann Arbor beberapa kali, mengantar kedua putri saat pertama kali memasuki masa kuliah di University of Michigan, dan juga menghadiri wisuda mereka usai menyelesaikan program kesarjanaan.

Mahasiswa dari luar Amerika biasanya mendarat di bandara Detroit, ibukota negara bagian Michigan, lalu melanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih tiga puluh menit untuk mencapai Ann Arbor.

Ann Arbor kota kelima terbesar di negara bagian Michigan, setelah kota Detroit, Lansing, Sterling Heights, dan Grand Rapids. Walau dikatakan sebagai kota kelima terbesar, saya melihat kehidupan Ann Arbor ditunjang oleh keberadaan University of Michigan di kota itu. Kota itu lebih cocok disebut sebagai kota pelajar; di mana-mana mahasiswa yang terlihat “berkeliaran” di Ann Arbor.

Ann Arbor yang dihuni sekitar 124.000 penduduk, 30.000 orang di antaranya bekerja di University of Michigan (24%); dan hampir 50% dari jumlah itu bekerja di pusat medis University of Michigan.

Ann Arbor sangat teduh. Banyak pohon-pohon hijau yang berdiri seputar kota itu, baik yang ditanam di area perumahan, maupun pohon-pohon di sepanjang taman yang bertebaran di kota itu. Hal ini menyebabkan Ann Arbor dijuluki sebagai Tree Town, kota penuh pohon.

Michigan Wolverines

Klub olahraga kampus cukup terkenal di Amerika Serikat, terutama karena negeri itu rajin mengadakan pertandingan olahraga antar universitas. Seperti misalnya perlombaan atletik yang disebut Track and Field, pertandingan bola basket yang disebut National Collegiate Athletic Association (NCAA) Men’s Basketball Tournament atau March Madness, dan beberapa cabang olahraga lainnya. Namun warga Amerika umumnya mengatakan, pertandingan sepak bola universitas (American college football) adalah pertandingan olahraga paling populer di negeri Paman Sam.

College football memiliki sejarah panjang di Amerika, sudah dipertandingkan sejak abad ke sembilan belas. Pertandingan college football mempererat keterikatan alumni pada almamaternya. Seperti ketika saat saya berada di Panama City Beach, di negara bagian Florida. Lingkungan perumahan tempat saya tinggal selama di kota itu tiba-tiba menjadi riuh di suatu hari Sabtu. Suara riuh terdengar dari pagi hingga sore hari. Ternyata suara itu berasal dari tetangga depan rumah. Beberapa orang terlihat berkumpul di garasi rumah, menonton televisi bersama-sama (nobar), sambil sesekali meneriakkan komentar dengan suara keras. Tuan rumah tempat saya tinggal menjelaskan, tetangga dan teman-temannya itu sedang menonton college football yang disiarkan televisi secara langsung. Mereka tentu sedang mendukung tim sepak bola almamaternya.

Tim olahraga University of Michigan dinamakan Michigan Wolverines. Mahasiswa yang terpilih masuk dalam tim Michigan Wolverines merasa bangga, karena seleksi ketat diberlakukan untuk memastikan universitas itu memiliki anggota tim olahraga terbaik.

Banyak prestasi yang diraih Michigan Wolverines. Dari 50 kali pertandingan sepak bola antar universitas (American college football) yang diadakan setiap tahun, Michigan Wolverines berhasil dua puluh satu kali memenangkannya. Di bidang bola basket, Michigan Wolverines pernah menjadi juara national championship, juga menjadi juara Big Ten Conference championship.

Slogan Go Blue! dilahirkan untuk menyemangati tim Michigan Wolverines di berbagai pertandingan olahraga. Slogan itu dihubungkan dengan warna biru dan warna kuning jagung yang menjadi warna utama logo University of Michigan. Slogan itu berhasil dipromosikan secara luas, menjadi salah satu branding universitas tersebut.

Michigan Wolverines melahirkan atlit-atlit andal, Tom Brady salah seorang di antaranya. Tom Brady tergabung sebagai atlit sepak bola Michigan Wolverines tahun 1995 hingga 1999. Kemampuan Tom Brady dalam pertandingan antar kampus menarik perhatian pencari bakat NFL (National Football League), liga sepak bola nasional Amerika. Tom Brady menjadi atlit profesional sepak bola usai menyelesaikan studinya di University of Michigan. Ia berhasil memimpin timnya memenangkan pertandingan akbar Super Bowl beberapa kali.

Kampus

Kampus University of Michigan di Ann Arbor berlokasi di dua area: Central Campus yang terletak di pusat kota (area downtown), dan South Campus yang terletak di sebelah Selatan pusat kota. Central Campus memiliki banyak gedung tua bersejarah yang mungkin dibangun seputar tahun 1817, tahun pendirian universitas tersebut. Orientasi mahasiswa baru biasanya diadakan di Hill Auditorium yang berada di Central Campus.

Kedua putri saya mengambil jurusan Teknik. Fakultas Teknik (college of engineering) berada di South Campus. Lokasi dua kampus yang terpisah itu tak mengganggu, karena ada bus kampus yang beroperasi, siap setiap beberapa menit mengangkut mahasiswa yang perlu bergerak dari Central Campus ke South Campus, dan sebaliknya. Tak ada pungutan biaya bagi mahasiswa dan para dosen jika menaiki bus kampus itu, cukup menunjukkan kartu mahasiswa atau kartu dosen.

Saya memanfaatkan transportasi bus kampus itu beberapa kali, tentu wajib membayar seperti khalayak umum. Bus kampus berukuran besar itu berwarna biru sesuai warna logo universitas tersebut, tulisan besar Michigan yang berwarna kuning jagung terpampang dengan jelas.

Michigan Stadium

Acara wisuda sarjana lulusan University of Michigan dilakukan di stadion besar, Michigan Stadium. Separuh dari tempat duduk stadion diisi para orangtua wisudawan, semua berpakaian rapi dan formal, duduk beberapa jam di stadion terbuka itu walau udara musim semi di Ann Arbor lumayan dingin.

Michigan Stadium sering disebut The Big House, menggambarkan besarnya stadion itu. Michigan Stadium memang merupakan stadion terbesar di Amerika Serikat, dan menjadi stadion terbesar ke tiga di dunia setelah The Narendra Modi Stadium di Ahmedabad (India) dan Rungrado 1st of May Stadium di Pyongyang (Korea Utara).

Rasanya bangga bisa duduk di dalam Michigan Stadium, menyaksikan acara pelepasan wisudawan. Bukan hanya karena kemegahan stadion itu tercatat dalam rekor dunia, tapi juga karena beberapa Presiden Amerika Serikat pernah berada di tempat yang sama. Gerald Ford, Presiden Amerika ke-38, lulusan University of Michigan yang terpilih sebagai pemain sepak bola universitas itu selama masa kuliah. Ia tampil di stadion besar itu selama bergabung dalam Michigan Wolverines. Nama besar University of Michigan membuat George W. Bush, Presiden Amerika ke-43, dan Barack Obama, Presiden Amerika ke-44, bersedia menjadi pembicara utama (keynote speaker) pada acara pelepasan wisudawan universitas tersebut pada saat mereka menjabat.

Ulrich’s Bookstore

Nama Dave Ulrich dikenal luas di kalangan profesional sumber daya manusia (SDM). Dave Ulrich berperan besar dalam pengembangan ilmu SDM. Ia menerbitkan buku Human Resource Champions tahun 1997, yang memuat pemikirannya tentang peran SDM dalam organisasi. Dalam buku itu ia memperkenalkan konsep strategic partner, dimana SDM memiliki fungsi dan tanggung jawab sebagai partner strategis, pakar administrasi, advokat karyawan, dan agen perubahan dalam organisasi. Konsep itu hingga kini digunakan praktisi SDM, dan dipraktikkan dalam menjalankan tugas sehari-hari di korporasi.

Dave Ulrich juga menerbitkan buku laris lainnya: HR Transformation dan Leadership Code. Pemikirannya tentang budaya belajar (learning culture) dan fokus pada pengalaman karyawan (employee experience) menjadi bagian dari pengembangan peran strategis SDM dalam organisasi. Pemikiran-pemikiran Dave Ulrich tersebut diakui berkontribusi dalam membentuk evolusi SDM dari fungsi transaksional menjadi fungsi partner strategis yang mendorong kesuksesan organisasi. Tak heran ia mendapat berbagai penghargaan atas pemikiran dan konsep yang diperkenalkannya.

Ketika melintas di salah satu sudut kampus University of Michigan, tepatnya di persimpangan arah Timur dan Selatan Central Campus di University Avenue, saya menemukan Ulrich’s Bookstore. Selama beberapa kali mengunjungi Ann Arbor, saya selalu berpikir, toko buku itu milik Dave Ulrich, sang pakar SDM yang menjadi guru besar University of Michigan. Bertahun-tahun kemudian baru menyadari, bahwa toko buku tak ada hubungannya dengan Dave Ulrich. Toko buku itu didirikan Fred Ulrich tahun 1934. Berita terakhir mengabarkan, setelah delapan puluh delapan tahun, toko buku itu akhirnya tutup di akhir Oktober 2022, terkena imbas perubahan zaman.