Adriani Sukmoro

Roger

Tampil dengan rambut rapi membantu membangun rasa percaya diri. Apalagi jika sedang ada kegiatan khusus, seperti meeting dengan klien, meeting dengan pimpinan pusat, meeting dengan pihak otoritas bisnis terkait, konferensi pers, dan lain-lain. Di zaman dulu, jika ada keperluan dandan rambut di pagi hari, kaum perempuan harus membuat janji dengan penata rambut dan melakukannya di rumah karena salon baru buka pukul delapan atau sembilan pagi. Namun sebuah salon berinisial ‘R’ di Jakarta Selatan melihat peluang bisnis, salon ini bersedia meladeni pelanggan sejak pukul 6.00 pagi.

Rumah Kedua

Keluwesan waktu buka salon berinisial ‘R’, Roger’s Salon (Salon Roger), segera menarik perhatian saya. Jika dulu selalu menata rambut sendiri di rumah saat hendak ke kantor, saya menjadi punya alasan untuk memanjakan diri sejak mengenal Salon Roger, menata rambut di salon itu sebelum ke kantor setiap hari. Hanya dibutuhkan kurang dari 30 menit untuk tampil dengan rambut rapi, langsung berangkat ke kantor.

Sebelum pandemi Covid-19, lahan parkir Salon Roger selalu penuh sejak pukul enam pagi lebih. Bukan hanya saya yang terjebak memanjakan diri dan ingin tampil rapi, banyak karyawan kantor lainnya yang menata rambutnya di Salon Roger setiap pagi. Tak heran setiap pelanggan sudah punya penata rambut tetap, pelanggan itu selalu memilih penata rambut yang bersangkutan karena sudah betah dengan penanganannya. Jam datang ke salon setiap pagi pun menjadi rutin, penata rambut sudah punya jadwal berurutan untuk pelanggan-pelanggannya.

Selain menata rambut, pelanggan Salon Roger juga melakukan perawatan tubuh, wajah, kuku, pengecatan rambut, dan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan diri. Saking seringnya mereka mampir di salon itu, Salon Roger seolah menjadi rumah kedua bagi sebagian pelanggannya.

Berdiri di Jakarta Selatan

Salon Roger dibuka pertama kali di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, tanggal 9 September 1995. Lokasi yang strategis, bisnis yang sesuai dengan kebutuhan kaum perempuan, karyawan salon yang ramah, suasana salon yang terkesan kekeluargaan, kondisi salon yang bersih, kelengkapan salon dengan mini café yang menyediakan makanan dan minuman, membuat pelanggan Salon Roger merasakan pengalaman yang berbeda dari salon-salon lainnya. Mereka betah dengan pelayanan salon itu, dan tak pindah ke salon pesaing.

Bisnis yang berkembang pesat membuat sang pemilik membuka cabang Salon Roger di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan. Cabang baru ini membantu, pelanggan yang tak bisa tertampung di Jalan Senopati, bisa beralih ke Jalan Gunawarman, karena lokasi salon itu memang cukup dekat.

Sang pemilik melihat peluang yang sama di Bandung. Dua cabang Salon Roger dibuka di sana: di Jalan Dago dan di Jalan Pelajar Pejuang, Turangga (sering disebut Roger Lingkar). Cabang kelima menyusul dibuka di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Khusus untuk Jakarta, tampaknya sang pemilik memusatkan bisnis kecantikannya di area Jakarta Selatan.

Mungkin pelanggan utamanya banyak bermukim di wilayah Jakarta Selatan, walau tetap saja ada pelanggan yang berdomisili di Jakarta Timur, Bekasi, Jakarta Pusat, Bintaro, Bumi Serpong Damai, dan area lainnya. Lokasi yang cukup jauh, namun mereka tetap datang untuk mendapatkan perawatan rambut dan tubuh di Salon Roger.

Betah

Jika pelanggan betah merawat diri di Salon Roger, bagaimana dengan karyawan-karyawannya? Apakah mereka betah bekerja di Salon Roger?

Pelanggan tak pernah takut akan kehilangan penata rambut dan tenaga perawat kecantikan lainnya di salon itu. Karyawan yang sama selalu ada, membuat pelanggan gampang mengatur janji. Bisa diasumsikan, karyawan salon itu betah bekerja di sana. Ada karyawan yang masih bekerja di Salon Roger sejak pertama kali cabang itu dibuka hingga sekarang.

Keluar masuk karyawan tentu akan mengganggu jalannya operasi Salon Roger. Kenyataan bahwa karyawan telah bekerja di Salon Roger rata-rata selama sepuluh tahun, membuat timbul pertanyaan: apa yang membuat karyawan betah bekerja di sana?

Dari pengamatan saya sebagai pelanggan salon itu, suasana kekeluargaan menjadi salah satu keterikatan karyawan dengan tempat kerjanya. Walau pemilik salon jarang sekali berada di salon, karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik. Operasi salon dapat terlaksana dengan baik berkat beberapa hal:

  • Adanya Manajer yang mengawasi kegiatan salon setiap hari. Manajer yang dipilih mampu menegakkan disiplin kerja, tanpa terlihat bossy dalam kedudukannya.
  • Adanya bagian keuangan yang menata pemasukan uang dan pengeluaran biaya salon secara independen.
  • Adanya ruang karyawan yang memungkinkan karyawan istirahat, bersenda gurau, dan berbagi. Ruang karyawan ini berperan besar mendekatkan karyawan satu sama lain, menciptakan rasa kebersamaan dalam satu tim. Ruang karyawan itu juga membuat pelanggan tak melihat karyawan yang sedang menganggur (sedang tak menangani pelanggan), sehingga pemandangan di area pelanggan menjadi fokus pada pelayanan, tak ramai dengan orang-orang yang sedang tidak perlu berada di area pelanggan.
  • Adanya pembagian tugas yang jelas dan seimbang. Tak ada yang merasa dianaktirikan karena pembagian tugas sesuai dengan permintaan pelanggan.

Apresiasi Karyawan

Di samping hal-hal di atas, yang paling menonjol terlihat dalam praktik Salon Roger adalah adanya kegiatan outing karyawan setahun sekali. Kegiatan outing itu bentuk apresiasi atas kontribusi karyawan terhadap perkembangan Salon Roger. Kegiatan outing menjadi berarti, dihadiri pemilik salon dan seluruh karyawan dari cabang Jakarta dan Bandung.

Kegiatan outing dilakukan malam hari, salon ditutup lebih cepat dari jam operasi normal. Pandemi Covid-19 membuat kegiatan outing karyawan salon itu tak dapat dilaksanakan selama beberapa tahun. Tak heran ketika pengumuman kegiatan outing diadakan lagi di tahun 2022 ini, bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, langsung saja karyawan antusias merencanakan penampilan mereka di malam kebersamaan. Apalagi kegiatan outing ini untuk pertama kali diadakan selama dua hari, tanggal 16-17 Agustus. Salon Roger tutup tanggal 16 Agustus, pertama kalinya tutup di hari yang bukan hari libur umum.

Kegiatan outing selama dua hari membutuhkan akomodasi. Pemilik salon menyediakan kamar hotel di Pelabuhan Ratu, tempat kegiatan outing dilaksanakan.

Di hari H, karyawan cabang Jakarta berkumpul di salon masing-masing pukul 04.00 pagi. Cukup pagi, tapi semua rela bangun pagi demi kebersamaan mereka dalam outing. Pukul 04.30 pagi tiga bus berangkat membawa karyawan dari Jakarta menuju jembatan gantung Situ Gunung. Rombongan karyawan Jakarta dan Bandung bertemu di area jembatan itu, menapaki jembatan gantung yang panjang di tengah keasrian alam. Pohon-pohon hijau menambah keindahan pemandangan dan menyejukkan udara.

Rombongan menginap di Hotel Grand Inna Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Waktu istirahat menunggu makan malam digunakan karyawan untuk main di kolam renang, jalan di pantai, dan berfoto memanfaatkan keindahan suasana hotel. Malam yang ditunggu tiba, karyawan dari setiap cabang menampilkan kreativitas mereka. Ada penampilan Fashion Week Senopati, terlihat seorang petugas keamanan salon terlibat memperagakan kreasi busana, sementara cabang lain menampilkan tarian. Cabang yang menang dalam penampilan tentu senang mendapatkan hadiah malam itu.

Kegembiraan belum berakhir, dilanjutkan keesokan hari dengan perlombaan khas 17 Agustus, hari kemerdekaan. Kelucuan muncul, membuat tawa di sana sini sembari mendorong kelompoknya menang dalam perlombaan. Hadiah yang dibagikan mungkin tak seberapa nilainya, tapi kebersamaan karyawan dan pemilik Salon Roger itu tak ternilai, akan tetap menjadi kenangan bagi mereka semua.

Kelangsungan Hidup

Saya tidak mengenal pemilik Salon Roger. Tapi saya mengamati bagaimana beliau mengelola salon itu dengan baik. Beberapa kali saya mendapat bunga dari salon, mungkin karena datang pada hari yang tepat, saat bunga sedang tersedia untuk dibagikan pada pelanggan.

Hari ini, 9 September, Salon Roger Jalan Senopati, salon pertama dari grup salon ini, akan merayakan ulang tahunnya ke-27. Salon Roger telah melayani banyak pelanggan, dari rakyat biasa hingga ibu-ibu petinggi. Salon ini juga telah menghidupi ratusan karyawannya. Tanpa disadari, keberadaan Salon Roger telah membantu negeri menyediakan lapangan kerja. Kelangsungan salon ini akan ditentukan oleh generasi selanjutnya, ketika pendiri salon ini memutuskan untuk beristirahat. Selamat ulang tahun Salon Roger!