Hari Sabtu itu, 22 Oktober 2022, banyak sekali motor besar (moge) melintas di jalan raya kota Panama City Beach, Florida. Pengendaranya duduk dengan nyaman di atas moge, tak terpengaruh hawa dingin yang sudah hadir di akhir bulan Oktober. Sarung tangan kulit, kacamata hitam, bandana di kepala, sepatu boots, celana jeans; menjadi kostum yang umumnya dikenakan pengendara moge, serta orang yang duduk di boncengan moge. Harley Davidson menjadi merek moge yang paling banyak terlihat dalam lintasan jalan.
Thunder Beach Motorcycle Rally
Rally moge di kota Panama City Beach diadakan dua kali dalam setahun, di musim semi dan musim gugur. Thunder Beach Motorcycle Rally sedang berlangsung selama lima hari, dari 19 Oktober hingga 23 Oktober 2022, saat saya berada di kota itu. Tak heran rally moge terlihat ramai saat saya melintasi jalan raya hari Sabtu itu.
Pengendara mobil tak terganggu dengan kehadiran motor besar di jalan raya. Mereka tidak mendominasi jalan, berkendara teratur seperti dalam barisan. Karena itu Thunder Beach Motorcycle Rally dikenal sebagai kegiatan rally motor yang paling tertib di Amerika Serikat. Kehadiran mereka menarik perhatian penumpang mobil; daya tarik model motor, warna motor, serta kostum yang dikenakan pengendara menjadi atraksi tersendiri.
Peserta rally moge datang dari berbagai tempat di negeri Paman Sam ini. Bisa dibayangkan, lelahnya pengendara moge jika mereka datang dari negara bagian berbeda. Misalnya, jika pengendara itu datang dari Nashville yang terletak di negara bagian Tennessee, pengendara mobil harus menempuh perjalanan selama tujuh atau delapan jam, sementara pengendara moge akan memakan waktu lebih lama. Ia harus duduk di atas motor gede tanpa sandaran punggung, diterpa angin sepanjang jalan, mungkin selama sembilan jam!
Peserta kegiatan rutin rally moge ini rata-rata mencapai 60.000 orang setiap tahun, menunjukkan kekuatan perkumpulan moge itu. Panitia penyelenggara membuat kegiatan ini fun. Selain parade moge, ada pertunjukan musik (live music), kontes kecantikan, permainan poker, pertunjukan motorcycle stunt, kontes tato atau rajah, pameran berbagai jenis moge.
Kepesertaan dalam parade moge gratis, namun untuk kontes dan pertunjukan musik dikenakan bayaran. Thunder Beach Motorcycle Rally ini sudah dua puluh dua tahun dilaksanakan, dimulai tahun 1999. Tahun 2022 ini tercatat lebih dari dua ratus vendor membuka gerainya di seputar area kegiatan, angka yang lumayan besar, menunjukkan keberhasilan panitia dalam menarik kepesertaan dan peluang bisnis.
Hobi Motor Besar
Pengendara motor besar (moge) Harley Davidson juga banyak di tanah air, khususnya Jakarta. Mereka biasanya bisa ditemukan di hari Minggu pagi, berkendara dengan mogenya secara berkelompok, lalu parkir beramai-ramai di tempat makan tertentu. Moge Harley Davidson yang diparkir berjajar selalu menarik perhatian orang yang melewatinya. Orang mengamati dan kagum akan bentuk dan warna moge, menimbang motor besar itu mahal harganya. Sebuah motor moge bisa seharga satu rumah kecil di Jakarta, bernilai ratusan juta rupiah.
Jika harga moge Harley Davidson sangat mahal, mengapa orang mau membelinya? Di samping itu, jalan di ibukota cenderung sempit dan kurang mulus, membuat keterbatasan mengendarai moge. Tapi tetap saja moge dibeli dan ada klub penggemarnya yang beraktivitas bersama.
Beragam jawaban diberikan penggemar moge atas pertanyaan di atas. Ada yang merasa desiran angin saat menaiki motor menjadi kesenangan tersendiri, yang tidak bisa dirasakan jika ia menaiki mobil yang tertutup.
Ada yang merasa kebebasan didapatkan saat menaiki moge dibandingkan dengan mobil. Dengan mogenya ia dapat bermanuver dan berpindah tempat dengan leluasa, mengeluarkan bunyi motor yang khas, menghabiskan lebih sedikit bahan bakar, suku cadangnya lebih mudah diperbaiki, tidak memakan lahan parkir yang besar.
Mengendarai moge Harley Davidson bukan hanya sekedar hobi bagi sebagian pemiliknya. Moge itu membawa ke pertemanan yang ekslusif, berhubung harga motor yang mahal. Moge menjadi lifestyle, klub moge menghubungkan tak sembarang orang, hanya mereka yang mampu membelinya yang bergabung dalam klub.
Namun jawaban paling menarik dari pembeli motor mahal ini adalah, naik moge itu fun, baik saat berkendaraan sendiri maupun berkelompok. Ada sensasi tersendiri yang diciptakan saat mengendarai moge.
Jadul
Saat menikmati parade motor Harley Davidson di jalan raya Panama Beach City, seorang kerabat muda mengatakan, motor itu jadul. Mengapa jadul? Ternyata kerabat muda itu menganggap moge tidak praktis. Badan motor yang besar membuat moge berat untuk dikendarai. Harganya juga mahal, generasi muda tak mampu menjangkau harga moge itu. Jika mereka memiliki uang, prioritasnya berbeda. Generasi muda menunjukkan ketertarikan bepergian mengelilingi tempat menarik di berbagai belahan dunia, lalu mem-posting perjalanannya di media elektronik, uang mereka mungkin lebih digunakan untuk hobi traveling daripada membeli moge.
Generasi muda mungkin lebih mementingkan praktis atau tidaknya kendaraan dalam membuat keputusan membeli kendaraan.Saya pun akhirnya menyadari, semua pengendara moge Harley Davidson yang berparade bukanlah orang muda, mereka terlihat sudah berusia di atas empat puluh tahun.
Perbedaan pemikiran generasi yang berbeda berdampak pada penjualan moge Harley Davidson. Generasi senior membeli moge sebagai hobi dan lifestyle, sementara generasi muda sekarang membeli kendaraan berdasarkan kemudahan berkendara.
Penjualan moge Harley Davidson menurun selama beberapa tahun terakhir. Bahkan diberitakan, harga saham produsen moge telah turun lebih dari tiga puluh persen. Suatu tantangan tersendiri bagi produsen moge seperti Harley Davidson: bagaimana mempertahankan kelompok pembeli yang menyukai lifestyle; pada saat yang sama menjangkau pembeli yang mementingkan kemudahan dan kenyamanan berkendaraan dengan harga terjangkau.