Adriani Sukmoro

Musik Country

Seminggu sekali Johnny Cash, penyanyi musik country Amerika, muncul di layar kaca televisi seputar awal tahun tujuh puluhan. Saat itu ia sedang di masa jayanya, punya acara sendiri di televisi. Ia mempunyai ciri khas: suara baritonnya berat, aksen Selatan jelas terdengar dalam ucapannya, kerap berbusana warna hitam sehingga dijuluki the Man in Black, dan memainkan gitar saat menyanyi. Di usia belia saat itu, telinga saya belum terbiasa mendengar musik country, sehingga tak merasa rugi melewatkan penampilan Johnny Cash di layar kaca.

Musik Desa

Ada yang mengatakan, musik country adalah musik pedesaan Amerika. Sama halnya dengan musik dangdut di tanah air, yang digemari warga di pedesaan atau warga yang tinggal di luar kota-kota besar.

Musik country memang berkembang di pedesaan bagian Selatan dan Barat Amerika. Lagu-lagu country biasanya berupa balada, ada cerita yang dikisahkan di dalam lagu. Bentuknya sederhana, musik diisi instrumen gitar, banjo, biola, dan harmonika.

Perkenalan dengan musik country di masa kecil berlanjut. Pendamping hidup di usia dewasa sangat menyukai musik country. Ketika menetap di New Orleans, Amerika Serikat, langsung saja ia membeli berbagai disc lagu country. Randy Travis menjadi penyanyi kegemarannya saat itu; lagu Forever and Ever, Amen yang dinyanyikan Randy Travis kerap diputar saat berkendaraan.

Walau masih belum menjadi penggemar musik country, saya tak pernah absen menonton “Dolly”, acara khusus Dolly Parton yang disiarkan televisi channel ABC Amerika saat tinggal di New Orleans. Suara khasnya, pilihan lagu, bintang tamu, dan cara Dolly Parton memandu acara itu sungguh memikat. Apalagi di akhir acara, ia pasti membawakan lagu I Will Always Love You, lagu pop yang dinyanyikan ala country.

Nashville, the Music City

Tawaran untuk mengunjungi Nashville, ibukota negara bagian Tennessee, muncul saat saya sedang berada di negeri Paman Sam bulan Oktober lalu. Walau harus menempuh perjalanan selama delapan jam dengan kendaraan, tawaran itu tak dilewatkan.

Kota Nashville dikenal luas di dalam maupun luar Amerika. Kota ini tumbuh menjadi pusat industri musik country, melahirkan banyak penyanyi country terkenal sejak tahun 1920an.

Jalan utama Broadway yang ada di pusat kota (downtown), menjadi tujuan kunjungan saat di Nashville. Di jalan ini bertaburan tempat minum yang memutar musik dengan kencang. Di mana-mana terlihat manusia: mereka yang lalu lalang di jalan, mereka yang duduk nongkrong di tempat minum, mereka yang sibuk keluar masuk toko berbelanja. Jalan Broadway sangat ramai, musik hingar bingar! Ada kekhawatiran takut tersesat jika terlepas dari rombongan keluarga saat jalan di Broadway.

Sebagian orang yang berkeliaran di jalan memakai sepatu boots, celana jeans, topi koboi; mungkin sengaja berpenampilan seperti umumnya orang-orang yang tinggal di pedesaan negeri Paman Sam.

Rasa tak nyaman melihat-lihat di tempat padat jalan Broadway membuat cepat menyingkir ke Country Music Hall of Fame & Museum yang bisa dicapai dengan berjalan kaki. Tempat ini juga padat pengunjung, mungkin karena saat itu akhir pekan. Sama saja situasinya ketika beralih ke Johnny Cash Museum, museum itu padat manusia. Sudah bisa dipastikan, orang-orang yang terlihat di pusat kota itu para pengunjung Nashville, bukan penduduk setempat.

Kegembiraan pengunjung kota ini tercermin dari orang-orang yang menaiki Nashville Pedal Tavern. Mereka rela membayar kendaraan sepeda yang digandengkan dengan bar minuman. Sembari menikmati minuman dan musik, mereka harus mengayuh pedal sepeda untuk mencapai tujuan. Pasti melelahkan, apalagi jika ada yang curang, tak ikut mengayuh sepeda. Sensasi melakukan sesuatu yang unik seperti pedal tavern itu membuat tak ada kesan ketidaknyamanan, hanya senda gurau dan tawa yang terdengar.

Grand Ole Opry

Ketenaran Nashville sebagai kota musik country dimulai ketika stasiun radio WSM didirikan tahun 1925 di kota itu. Radio WSM menyiarkan penampilan penyanyi dan musik country secara langsung (live performance). Program radio ini digemari masyarakat luas, kepopulerannya membuat siaran radio itu disebarkan ke berbagai negara bagian lain. Program itu terus berkembang dan kemudian disebut sebagai Grand Ole Opry.

Tentu saja kunjungan ke Grand Ole Opry tak saya lewatkan saat berada di Nashville. Tempat itu bergengsi, tak sembarang penyanyi country bisa tampil di sana. Sistem keanggotaan dibuat terbatas, hanya penyanyi country yang memenuhi standar tertentu yang diangkat manajemen menjadi anggota Grand Ole Opry. Saat ini ada enam puluh sembilan anggota yang masih hidup, keaktifan sebagai penyanyi country menjadi salah satu syarat keanggotaan Grand Ole Opry. Dolly Parton, Carrie Underwood sang pemenang American Idol yang menjadi penyanyi lagu country terkenal, Blake Shelton yang dikenal bukan hanya sebagai penyanyi country tapi juga juri program the Voice; nama mereka berada di antara nama anggota Grand Ole Opry lainnya yang masih aktif.

Grand Ole Opry terletak di pinggir kota, di tanah yang luas. Udara bulan Oktober yang sejuk membuat kunjungan saya ke Grand Ole Opry terasa nyaman. Jam kunjungan dibagi sedemikian rupa sehingga tak ada tumpukan pengunjung di dalam gedung.

Pengunjung diberi penjelasan tentang sejarah perkembangan musik country dan Grand Ole Opry, tak lupa dibawa menjelajahi suasana di belakang panggung: ruang rias penyanyi yang lumayan besar, mail room yang berisi deretan kotak-kotak surat penggemar dari setiap anggota Grand Ole Opry, baju-baju panggung para penyanyi. Dan tentu saja pengunjung dibawa ke panggung Grand Ole Opry, bahkan diambil fotonya tepat di atas Ryman Circle. Ryman Circle ini menjadi titik tengah panggung, dibawa khusus dari Ryman Auditorium, tempat penampilan Grand Ole Opry sebelum pindah ke gedung yang sekarang ini. Tempat duduk penonton ditata melingkar secara teater, letak panggung lebih rendah dari bangku penonton.

Selama pandemi Covid-19 Grand Ole Opry ditutup. Namun tetap ada penampilan penyanyi dan musik country tanpa penonton di gedung itu, disiarkan secara livestream. Ternyata penonton livestream acara itu meluap. Orang-orang yang terpaksa tinggal di rumah akibat lockdown selama pandemi, menikmati hiburan yang ditampilkan Grand Ole Opry. Sepanjang tahun 2020, tercatat lebih dari lima puluh juta penonton acara itu di lima puluh negara! Acara siaran langsung Grand Ole Opry menjadi program livestream yang paling banyak ditonton, mengalahkan pertunjukan musik dari berbagai genre.

Musik country terus berkembang, penggemar utamanya di Amerika, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Menurut MRC Data/Nielsen Music, bisnis musik genre lain hanya meningkat 2.6% selama musim pandemi, sementara bisnis musik country meningkat 15.8%! Tak heran konser pertama setelah pemulihan Covid-19 di Amerika Serikat adalah konser musik country.

Pengamat bisnis menganalisa, mengapa musik country bisa memenangkan persaingan bisnis musik di masa pandemi? Berbagai pendapat muncul. Ada yang mengatakan, musik country autentik, pendengarnya merasa bagian dari lagu yang dinyanyikan karena isi lagu country bercerita tentang kehidupan mereka. Ada juga yang mengatakan, musik country sederhana, melibatkan emosi, liriknya mengandung cerita berarti. Bahkan ada yang mengatakan, lagu country manusiawi, tak melewati batas kesopanan seperti lagu-lagu pop masa kini yang liriknya kadang terdengar vulgar.

Mengunjungi Nashville mengingatkan saya akan nama-nama besar penyanyi musik country. Saya ikut bersenandung di Grand Ole Opry ketika mendengar beberapa lagu country yang diputar. Ternyata saya menikmati musik country. Jenis musik ini tak akan kehilangan penggemarnya karena kedekatannya dengan kehidupan pendengarnya: Country music isn’t a guitar, it isn’t a banjo, it isn’t a melody, it isn’t a lyric. It’s a feeling.