Tanggal 17 Agustus penting bagi warga yang dilahirkan di bumi pertiwi dan tinggal di negeri ini. Tanggal itu pertanda Indonesia menjadi negara merdeka, tanggal puncak perjuangan mendapatkan kebebasan dari penjajah negeri. Tak terhitung banyaknya pahlawan maupun rakyat biasa yang berkorban untuk mencapai kemerdekaan itu. Sudah sepantasnya diadakan perayaan kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus.
UI Dalam Nuansa Merah Putih
Saat itu menjelang hari kemerdekatan Republik Indonesia, 17 Agustus. Sebuah undangan ditujukan pada mahasiswa angkatan baru Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) tahun itu. Mereka diundang mengisi acara Televisi Republik Indonesia (TVRI) dalam rangka perayaan hari kemerdekaan.
Dikabarkan, selain mahasiswa Fakultas Psikologi, ada beberapa penyanyi terkenal yang bersatus mahasiswa UI yang akan tampil dalam acara tersebut. Acara berdurasi satu jam itu secara keseluruhan diisi oleh mahasiswa UI. Merupakan suatu kehormatan bagi UI, perguruan tinggi pertama di tanah air yang didirikan berdasarkan keputusan Gubernur Hindia-Belanda.
Tentu saja undangan itu menggembirakan hati para mahasiswa baru Fakultas Psikologi. Tak hanya karena mereka menganggap fakultasnya cukup populer sehingga mendapat undangan dari stasiun televisi, tapi juga karena mereka akan tampil bersama penyanyi terkenal yang kuliah di kampus yang sama.
Apa yang harus dilakukan mahasiswa angkatan baru itu? Mereka diminta menari dengan gerakan kepahlawanan. Namun, mereka mulai bertanya-tanya menjelang hari H. Tak ada latihan atau petunjuk yang diterima walau waktu sudah mendekat.
Shooting rekaman tetap dilakukan pada tanggal yang telah ditetapkan. Ternyata gerakan kepahlawanan yang dilakukan dalam bentuk koreografi, baru dilatih selama beberapa jam sebelum shooting dimulai. Gerakan tarian diselaraskan dengan lagu perjuangan yang mengiringi. Tak menjadi masalah, mahasiswa baru segera menyerap gerakan tarian dan koreografi yang baru dipelajari, mereka siap tampil dan direkam.
Para mahasiswa perempuan memakai rok dan blus berwarna putih, dan mahasiswa laki-laki memakai celana dan blus lengan pendek berwarna putih, sesuai petunjuk dalam undangan. Ikat kepala berwarna merah dan putih dibagikan, diikatkan ke kepala masing-masing. Beberapa di antara mahasiswa itu ditugaskan membawa tongkat yang telah diwarnai merah dan putih. Nuansa merah putih mewarnai kelompok penari itu.
Shooting pun dimulai. Hanya beberapa kesalahan terjadi, rekaman bisa dirampungkan sebelum matahari terik menyinari mereka. Mereka bubar selesai kegiatan shooting, tak bertemu dengan penyanyi terkenal sesama mahasiwa UI yang dikabarkan turut mengisi acara tersebut. Ternyata shooting para artis penyanyi itu telah dirampungkan lebih dulu di tempat yang berbeda.
Figuran
Tepat tanggal 17 Agustus, di hari libur nasional, para mahasiswa baru Fakultas Psikologi pun duduk di depan pesawat televisi, saluran TVRI. Mungkin ada di antara mereka yang menonton sambil didampingi anggota keluarga. Cerita tentang tampil di layar kaca televisi tentu menarik untuk dibagikan kepada keluarga.
Acara dibuka oleh Petty Tunjung Sari yang berperan sebagai narator acara tersebut. Petty Tunjung Sari di masa itu dikenal luas setelah memenangkan lomba pemilihan Putri Remaja Indonesia versi majalah Gadis. Ia kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI. Secara berturut-turut beberapa penyanyi tampil membawakan lagu perjuangan: Christine Panjaitan yang kuliah di Fakultas Sastra Cina UI, Ikang Fawzi yang kuliah di FISIP UI, Louise Hutauruk yang juga kuliah di FISIP UI, kelompok musik Chaseiro yang semua anggotanya kuliah di UI, dan beberapa penyanyi lainnya yang cukup dikenal masa itu.
Di sela-sela tampilan penyanyi tadi, muncullah kelompok penari Fakultas Psikologi UI. Hanya beberapa menit saja, sesuai lamanya lagu perjuangan yang mengiringi. Gambar yang tampil di layar kaca menunjukkan tampilan koreografi penari. Tak ada close up, sehingga wajah-wajah para penari tak terlihat jelas.
Ketika beberapa mahasiswa baru dari kelompok penari itu bertemu di hari selanjutnya, ada yang mencelutuk: ‘nasib figuran’. Tak ketemu artis penyanyi yang kuliah di UI, wajah mereka pun tak terlihat di layar kaca. Namun mereka tetap saja merasa bangga. Bisa menjadi bagian dari persembahan Universitas Indonesia pada negeri, turut merayakan hari kemerdekaan melalui acara televisi yang ditonton masyarakat luas. Di masa itu TVRI menjadi satu-satunya saluran televisi di tanah air. Belum ada televisi swasta yang beroperasi.
Hari ini, 17 Agustus 2023, negeri ini merayakan kemerdekaan ke tujuh puluh delapan tahun. Jika dulu para pejuang dan rakyat berjuang untuk mengusir penjajah, kini para pemimpin negeri dan rakyat melawan diri sendiri untuk mampu meneruskan cita-cita pejuang dan tujuan kemerdekaan: mencapai masyarakat adil dan makmur. Tugas yang tak mudah, karena kenyamanan sering membuat manusia lupa sejarah perjuangan pendahulunya.
Dirgahayu Republik Indonesia!