Perusahaan asing tempat saya bekerja mengadakan Human Resources World Conference setiap dua tahun, dihadiri seluruh Direktur Sumber Daya Manusia dari berbagai negara dimana perusahaan itu memiliki cabang perusahaan. Di suatu kesempatan, Human Resources World Conference perusahaan diadakan di kota Miami. Saya pun berkesempatan menginjakkan kaki di negara bagian Florida, tempat kota Miami berada.
Menilik peta Amerika Serikat, negara bagian Florida letaknya paling bawah dari semua negara bagian di sebelah Timur Amerika. Cukup jauh, minimum harus transit dua kali di dalam negara Amerika sendiri untuk mencapai Florida.
Andrew Bay
Letak Florida yang jauh membuat saya berpikir tak akan pernah ke sana lagi. Ternyata, lima belas tahun kemudian, saya kembali mengunjungi negara bagian Florida.
Salah satu anggota keluarga menikah dengan perwira Angkatan Laut negeri Paman Sam. Pemindahan tugas dari satu tempat ke tempat lainnya menjadi bagian dari penugasan perwira Angkatan Laut, biasanya setiap dua atau tiga tahun.
Tahun 2021 ia dipindahkan ke Panama City Beach yang terletak di negara bagian Florida. Ia pun memboyong keluarganya pindah ke kota itu. Situasi itu mendorong saya untuk mengunjungi Panama City Beach, mumpung ada keluarga yang menetap di sana.
Panama City Beach letaknya lebih di bawah lagi dibandingkan kota Miami. Dibutuhkan waktu terbang lebih lama untuk mencapai kota itu. Setelah mendarat di Los Angeles dan transit beberapa jam, penerbangan dilanjutkan menuju Houston. Transit lagi beberapa jam di Houston, sebelum akhirnya terbang menuju Panama City Beach. Lumayan melelahkan.
Saya pun mencari tahu, mengapa Angkatan Laut Amerika membuka pangkalan di kota itu? Andrew Bay, teluk Andrew, yang berada di Panama City Beach, memiliki kedalaman air yang membuat kapal-kapal besar bisa bertengger di sana. Disamping itu, Andrew Bay terhubung dengan Teluk Meksiko (the Gulf of Mexico), membuatnya menjadi lokasi ideal bagi Angkatan Laut untuk mengadakan latihan kesiapan perang, percobaan, dan penelitian.
Pasir Putih dan Taman
Nama kota Panama City Beach sudah mengandung kata pantai (beach). Memang betul, kota itu dikenal memiliki pantai panjang, sepanjang 27 mil atau sekitar 43 kilometer. Pantainya yang berpasir putih dianggap spesial oleh turis. Pasir putih membantu memperindah pemandangan pantai; pantai terlihat bersih dan teratur. Penduduk dan pemerintah setempat menjaganya sedemikian rupa, sampah tak bertebaran walau banyak pengunjung yang datang menikmati suasana pantai.
Banyak restoran yang didirikan di tepi pantai, menyajikan makanan laut yang diperoleh dari tangkapan laut sekitar. Pengunjung dan penduduk setempat sering menikmati makanan laut di restoran tepi pantai sambil melihat matahari tenggelam (sunset).
Seperti yang saya alami saat mengunjungi Panama City Beach. Keluarga perwira Angkatan Laut tadi beberapa kali membawa saya ke restoran Harrison’s, restoran favorit mereka. Selain makanan yang enak dan lokasi di tepi pantai Andrew Bay, halaman luas restoran Harrison’s menjadi lahan bermain bagi anak-anak. Terlihat beberapa keluarga dengan anak-anak makan malam di udara terbuka sambil menikmati sunset. Nama restoran Harrison’s diambil dari nama asal kota Panama City Beach. Jalan menuju restoran itu pun bernama Harrison Avenue.
Saya juga dibawa menikmati pemandangan di pantai berpasir putih lainnya yang diberi nama Oaks by the Bay. Ada taman luas yang menyatu dengan pantai itu, luas tamannya lebih dari dua puluh ribu meter persegi. Taman itu cukup nyaman untuk dijadikan tempat rekreasi: jalan pagi atau jalan sore di jalan setapak dalam taman, atau sekadar duduk-duduk di gazebo yang ada di taman itu. Anak-anak juga bisa main di taman, ada beberapa alat bermain yang bisa memuaskan energi anak yang berlebih. Sinar matahari tak mengganggu, taman itu dipenuhi pohon eak (oak trees) dan pohon palem, membuat taman menjadi adem.
Saya memilih menelusuri pantai, lalu bermain pasir di pantai bersama anak keluarga perwira Angkatan Laut tadi. Ada ikan-ikan kecil yang berkeliaran di pantai, membuat permainan mengejar ikan bersama anak-anak menjadi seru. Tentu ikan lebih gesit melarikan diri dari tangkapan manusia, tak satu pun yang berhasil ditangkap.
Saya juga dibawa ke M.B. Miller County Pier, dermaga dengan pantai berpasir putih lainnya. Lahan parkir dermaga luas. Beberapa orang terlihat mancing di dermaga ini, mungkin memang lokasi ideal bagi mereka yang hobi memancing. Dermaga ini kadang-kadang digunakan untuk berbagai acara hiburan, seperti penampilan musik dan pesta kembang api di hari kemerdekaan Amerika Serikat.
Orang kota yang terbiasa menjelajah mall, bisa menemukan pusat perbelanjaan besar Pier Park di Panama City Beach. Saya sempat dibawa beberapa kali menelusuri Pier Park, lebih untuk menikmati pantainya, dan tamannya yang lumayan luas. Keluarga perwira Angkatan Laut itu kurang menyukai plesir di mall, lebih memilih berjalan menikmati alam terbuka. Saya setuju dengan kebiasaan itu, mendidik anak-anak untuk mencintai alam, bukan ruang tertutup mall yang menggoda dengan berbagai barang dagangan.
Kepemilikan Senjata
Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang mengizinkan warganya memiliki senjata api. Kepemilikan senjata ini diatur dalam undang-undang negara itu; alasan kepemilikan senjata umumnya untuk pertahanan diri (self-defense), berburu, dan rekreasi. Oleh karena itu, Amerika Serikat memiliki angka tertinggi untuk kepemilikan senjata api, diperkirakan sekitar 46% dari populasi dunia.
World Population Review, organisasi independen yang kerap mengumpulkan data dan demografi, menyatakan bahwa di Amerika Serikat, negara bagian Montana memiliki warga dengan kepemilikan senjata api tertinggi (66.3%). Namun tingkat kriminalitas tertinggi karena kekerasan senjata terjadi di negara bagian Mississippi, Louisiana, dan New Mexico.
Negara bagian Florida menduduki ranking 40 dari 50 negara bagian negeri Paman Sam dalam hal kepemilikan senjata. Namun Florida menduduki ranking keempat dalam hal kematian akibat kekerasan atau pembunuhan dengan senjata api (homicide).
Peristiwa pembunuhan dengan senjata api terjadi di Hidden Pines, kompleks perumahan keluarga perwira Angkatan Laut, tempat saya tinggal selama mengunjungi Panama City Beach. Pembunuhan itu terjadi seminggu sebelum ketibaan saya. Lumayan terkejut mendengar beritanya, merasa betapa berbahaya senjata api yang bisa dimiliki warga biasa.
Rumah yang saya tumpangi selama di kota itu terletak di jalan Brady Way di kompleks Hidden Pines. Pembunuhan terjadi tak jauh dari rumah mereka, di jalan yang letaknya tepat di balik jalan Brady Way. Rasa ingin tahu membuat saya minta diajak jalan pagi melintasi rumah tempat terjadinya pembunuhan.
Menurut berita yang bisa diakses di media sosial, drama keluarga menyebabkan terjadinya penembakan yang mengakibatkan kematian pemilik rumah itu. Putra sang korban yang berusia 27 tahun, menembak ayahnya di malam hari. Tak ada yang mengetahui kejadian itu, hingga jenazah ditemukan keesokan harinya oleh anggota keluarga lainnya. Putra sang korban sebenarnya sudah tidak tinggal di rumah itu, hanya sedang berkunjung. Ia melarikan diri setelah peristiwa penembakan.
Saya sengaja melintasi rumah itu beberapa kali sambil olahraga jalan pagi. Rumah yang memiliki halaman luas, seperti rumah-rumah lainnya dalam kompleks yang sama. Terlihat beberapa mobil terparkir di halamannya. Mungkin anggota keluarga berkumpul untuk membantu keluarga yang ditinggalkan almarhum.
Putra sang korban akhirnya tertangkap di kota lain. Ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.