Adriani Sukmoro

Petualangan Sherina

oct-16-petualangan-sherina_orig

Berita tentang rencana pembuatan sekuel Petualangan Sherina tersiar di akhir November 2022. Ketertarikan pun segera muncul. Film Petualangan Sherina adalah film anak-anak yang fenomenal di tahun 2000, dinikmati jutaan penonton. Film itu menampilkan cerita tentang kehidupan sehari-hari dengan tokoh anak-anak, dipadukan dengan musik dan tari. Ada pesan tentang persahabatan, kesetiaan dan saling menolong, keberanian untuk bertindak, jagoan yang bukan stereotype anak laki-laki, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Walau film anak-anak, saya menikmati film itu, menonton bersama anak-anak dan teman sekolahnya.

Nobar

Beberapa pertanyaan muncul di kepala setelah membaca berita tentang rencana pembuatan sekuel Petualangan Sherina. Seperti apa nanti sekuel film yang fenomenal dua puluh tiga tahun lalu itu? Apakah akan menjadi film anak-anak dengan bintang cilik baru? Apakah Sherina Munaf, sang bintang cilik pemeran utama film Petualangan Sherina dulu, akan berperan sebagai orangtua bintang cilik baru yang menggantikannya? Apakah Derby Romero, bintang cilik yang menjadi lawan main Sherina Munaf dalam film Petualangan Sherina, akan juga muncul dalam sekuel film itu?

Ketika melihat iklan Oreo Wafer yang menampilkan Sherina Munaf dan Derby Romero di layar kaca televisi belum lama ini, langsung saja tahu jika sekuel film Petualangan Sherina sudah beredar. Dengan mudah saya mengakses informasi tentang film-film yang diputar di Cinema XXI dan di GCV Cinemas secara elektronik. Benar saja, film Petualangan Sherina 2 sedang diputar di bioskop.

Poster film Petualangan Sherina 2 menampilkan foto Sherina Munaf dan Derby Romero yang sudah dewasa, lengkap dengan nama mereka yang tertulis jelas. Dugaan tentang film anak-anak dengan bintang cilik baru pun sirna. Sudah jelas, pemeran utama film itu Sherina Munaf dan Derby Romero, pemeran yang sama dalam film Petualangan Sherina dua puluh tiga tahun lalu.

Film itu membangkitkan keinginan menonton bareng (nobar) bersama penghuni rumah. Pada hari H, semua penghuni rumah duduk nyaman dalam teater bioskop, siap menonton sambil mengunyah kudapan dan minuman masing-masing.

Tak Latah

Suara Sherina yang merdu langsung terdengar saat film diputar. Musik dan tari dengan koreografi apik yang menyertai lagu Sherina membuat penonton langsung tahu, sekuel film Petualangan Sherina akan menyuguhkan paduan cerita, musik, dan tari; selaras dengan film terdahulunya.

Pemilihan tema cerita Petualangan Sherina 2 mempunyai daya tarik tersendiri. Terkandung pesan tentang pentingnya pelestarian orang utan Kalimantan, dan pelestarian keanekaragaman hayati dan habitat hewan-hewan yang dilindungi. Keseriusan pembuatan film itu terlihat, penonton dibawa ke dalam situasi dan kondisi lapangan di Kalimantan.

Suguhan yang menarik membuat penonton betah duduk di kursi selama sekitar dua jam. Film Petualangan Sherina 2 menjadi obat rindu generasi anak-anak tahun 2000 yang menonton film asal sekuel tersebut. Mereka sudah tumbuh dewasa saat ini, persis seperti Sherina Munaf dan Derby Romero. Orangtua yang turut menyaksikan film Petualangan Sherina tahun 2000 juga bernostalgia melihat sekuel film itu. Sherina Munaf dan Derby Romero berhasil memikat kelompok generasi yang berbeda.

Selama beberapa tahun terakhir, film horor (hantu) mendominasi bioskop di Indonesia, membuat langkah menonton film nasional jadi tersendat karena tak banyak pilihan. Saya bukan penggemar film hantu, tak mendapat pesan dari film sejenis itu. Karena itu, terbersit rasa bangga melihat film musikal nasional tayang di layar bioskop. Apalagi film itu berhasil menembus rekor jumlah penonton lebih dari satu setengah juta dalam dua minggu penayangannya. Mira Lesmana, produser film Petualangan Sherina dan sekuelnya, serta Riri Riza, sutradara film-film tersebut, tak ikut latah membuat film horor demi kepentingan komersial!

A Note for Riri Riza

Di salah satu perusahaan tempat saya bekerja, diadakan kegiatan Nonton Bareng (Nobar) karyawan sekali dalam setahun. Lebih dari lima puluh persen karyawan perusahaan itu generasi Milenial dan Gen Z. Film yang dipilih untuk Nobar mengikuti selera mereka. Pilihan mereka selalu jatuh pada film superhero dan film science fiction, kesemuanya produksi Hollywood.

Sebagai pendukung film nasional dan pasti menonton film nasional berkualitas, saya merasa miris melihat film negeri sendiri kurang didukung karyawan. Untuk menyemangati karyawan menonton film nasional, saya pun mengundang sutradara Riri Riza sebagai Guest Speaker dalam kegiatan employee engagement perusahaan. Karyawan terlihat tertarik mendengar perjuangan dan kontribusi Riri Riza dalam perfilman nasional.

Lebih jauh lagi, ketika film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) diluncurkan tahun 2016, saya sengaja memutuskan film itu sebagai tontonan kegiatan Nobar karyawan. Tak ada karyawan yang protes, lebih dari delapan ratus orang hadir menyaksikan film itu.

Setelah menonton film musikal Petualangan Sherina 2 yang memperkaya perfilman nasional, saya pun tergerak mengirim pesan kepada Riri Riza melalui jaringan pribadi (japri).

Selamat pagi Mas Riri Riza. Mengucapkan selamat atas peluncuran film Petualangan Sherina 2. Saya dan anggota rumah 6 orang menonton film itu weekend kemarin di Kemang Village. Filmnya bagus, all are happy to watch the movie.

Sebagai pendukung film nasional, saya bersyukur ada film bertema petualangan ala Sherina, yang berisi pesan tentang pelestarian orang utan Kalimantan. FIlm ini tidak mengikuti arus film horror (hantu) yang membanjiri bioskop. Saya sedih melihat latahnya para produser dan sutradara yang membuat film hantu.

Minggu depan rencananya mau nonton Petualangan Sherina 2 lagi dengan teman-teman. Semoga masih diputar di bioskop.

Yang saya sayangkan, Miles Production kehilangan kesempatan menggunakan masa remaja Sherina dan Derby Romero. Pasti menarik dan ditonton orang banyak jika dulu dibuat kisah mereka remaja. Nevertheless, things happened for a reason. Petualangan Sherina 2 berhasil menarik saya, keluarga, dan teman menontonnya.

By the way, kita pernah ketemu saat Mas Riri Riza saya undang jadi Guest Speaker di Prudential Indonesia beberapa tahun lalu. Dan film AADC 2 saya tetapkan sebagai film acara NOBAR Prudential tahun 2016. Menjadi film Indonesia pertama dan sejauh ini film Indonesia satu-satunya yang ditampilkan dalam NOBAR Prudential yang diadakan sekali setahun.

Salam sehat, semoga Mas Riri Riza dan Mba Mira Lesmana terus berkarya, berkontribusi dalam perfilman Indonesia.

Pengirim:
Adriani Sukmoro

Sejam kemudian saya mendapat balasan dari Riri Riza.

Hallo mba Dianiā€¦ terima kasih banyaak šŸ™

Senyum tersungging di bibir. Riri Riza masih mengingat saya, pendukung film nasionalā€¦