Di bulan Januari tahun 2022 lalu, beberapa anggota Human Resources Directors Forum (HRDF) menerbitkan buku Berubah Atau Punah. Dalam buku itu, para penulis HRDF membagi pengalaman mereka dalam menjalani transformasi di tengah disrupsi. Buku itu memenuhi kebutuhan pelaku bisnis, pimpinan perusahaan, praktisi sumber daya manusia, dan mereka yang berencana melaksanakan perubahan dalam organisasi. Buku itu pun menjadi bestseller dan dicetak ulang penerbitnya, Penerbit Buku Kompas.
Kredibilitas
HRDF merupakan forum profesional beranggotakan Human Resources Director dan praktisi senior bidang sumber daya manusia. Pengalaman mereka di bidang sumber daya manusia selama berpuluh tahun di perusahaan nasional, perusahaan keluarga, perusahaan multinasional, dan lembaga pemerintah; memungkinkan mereka membangun kredibilitas di bidangnya.
Pengalaman para pemimpin sumber daya manusia dari kelompok HRDF ini sesungguhnya perlu dibagikan kepada khalayak yang membutuhkannya. Apalagi pengalaman mereka itu dilatarbelakangi beragam jenis industri: transportasi, telekomunikasi, teknologi informasi, perbankan, asuransi, industri barang bergerak cepat (FMCG), kesehatan, kementerian, dan lain-lain. Hal inilah yang mendasari penulisan buku perdana HRDF, Berubah Atau Punah.
Kredibilitas para pemimpin sumber daya manusia ini berperan dalam penjualan buku Berubah Atau Punah. Kesuksesan penjualan buku itu menunjukkan, pembaca mau membaca buku yang ditulis oleh orang-orang yang mempunyai pengalaman relevan dengan materi yang dibicarakan dalam buku.
Leading Across Generation
Keberhasilan buku Berubah Atau Punah mendorong anggota HRDF untuk melanjutkan misi berbagi pengalaman dalam buku kedua. Tiga belas orang anggota HRDF mendaftar keikutsertaan dalam penulisan buku kedua HRDF.
Perubahan zaman dan kemajuan teknologi yang membuat orang membicarakan perbedaan generasi dijadikan topik buku kedua. Apakah perbedaan generasi harus dipertentangkan? Pertanyaan itu muncul dalam perbincangan, dan membawa para penulis HRDF pada topik “bagaimana memimpin generasi yang beragam”. Topik ini ditulis dengan apik menjadi judul buku: Leading Across Generation.
Sebagian besar penulis buku itu ikut bagian dalam penulisan buku Berubah Atau Punah. Karena itu mereka telah mengerti cara berkolaborasi dalam menghasilkan buku karya kelompok, bukan buku pribadi.
Tim penggerak dalam kelompok penulis ini tetap menjadi motor; berperan mendorong, membakar semangat, mengingatkan, dan mengomunikasikan dengan baik ke semua pihak terkait, termasuk pihak penerbit. Tim penggerak ini juga bertindak sebagai Editor amatir, membantu kelancaran penyelesaian tulisan.
Menulis Dalam Kelompok
Dalam bekerja sama menghasilkan suatu buku, sangatlah penting untuk saling percaya dan menghargai. Percaya pada kemampuan masing-masing untuk menyelesaikan tulisan, dan menghargai kolaborasi dengan menulis tepat waktu.
Hal-hal lain yang penting dilakukan dalam berkolaborasi menghasilkan suatu buku:
- Gaya menulis seseorang bisa berbeda, namun kelompok penulis HRDF ini menetapkan gaya story telling dalam membagi pengalaman mereka.
- Proses menulis juga tidak sama bagi semua orang. Ada yang hanya bisa menulis di kala sendiri, ada yang justru produktif menulis di café. Karena itu setiap penulis perlu menemukan kenyamanan menulis yang sesuai untuknya.
- Penting untuk memilih tim penulis yang mempunyai komitmen yang sama. Jika seseorang mengajukan dirinya untuk bergabung dalam tim penulis, biasanya komitmen yang bersangkutan akan lebih tinggi daripada seseorang yang diminta bergabung menulis.
- Tenggat waktu menulis perlu ditetapkan sejak awal, agar tidak terjadi kekecewaan atau salah pengertian akan keterlambatan anggota tim menyerahkan tulisannya.
- Kesediaan dan kerelaan tulisan diedit menjadi bagian penting dalam kolaborasi menghasilkan buku. No hard feeling menjadi kunci kelancaran proses editing yang dilakukan, baik oleh Editor internal maupun eksternal.
- Kerelaan mengikuti suara terbanyak akan memudahkan proses pemilihan topik buku, judul buku, dan hal-hal lain yang perlu diputuskan bersama.
- Selain mendorong secara internal, tim penggerak juga perlu mendorong pihak eksternal (pihak penerbit). Biasanya penerbit buku mempunyai banyak buku yang harus diterbitkan, sehingga bisa saja terjadi keterlambatan penerbitan karena faktor kurangnya sumber daya manusia di pihak penerbit.
Menerbitkan buku melalui kolaborasi dengan orang lain akan membuat jejaring yang lebih besar sebagai hasil kumpulan jejaring para penulis. Karena itu seyogianya buku yang dihasilkan melalui kolaborasi bisa menggapai pembaca lebih banyak.
Buku Leading Across Generation sudah tersedia di toko buku Gramedia dan online platform lainnya.