Adriani Sukmoro

Wheel of Fortune

TTS, teka teki silang, menjadi hobi bagi sebagian orang. Mereka mengisi TTS di waktu luang: saat menunggu pesawat boarding, saat menunggu giliran di ruang tunggu rumah sakit, dan lain-lain. TTS biasanya berisi pencarian kata sinonim, lawan kata, kepanjangan dari singkatan tertentu, nama ibukota atau negara, dan kata-kata lain yang biasanya berhubungan dengan berita yang dibahas di media. TTS disajikan dalam bentuk kotak-kotak, setiap kotak hanya berisi satu huruf, kotak-kotak itu menyambung membentuk kata. Dari hasil penyambungan itu, akan ditemukan kata baru yang sedang dicari. Mengisi TTS menjadi alat asah otak, ada tuntutan pengetahuan walau sifatnya sederhana.

TTS di Papan Besar

Saya berkenalan dengan permainan menebak kata mirip TTS dalam suatu program televisi ketika saya tinggal di New Orleans, Amerika Serikat menjelang tahun 1990.  Wheel of Fortune, nama permainan itu, diramu dalam game show sekitar tiga puluh menit. Jika TTS menebak kata, Wheel of Fortune bisa menebak kata maupun kalimat.

Kata dan kalimat itu ditampilkan di papan besar, tinggi papan melebihi tubuh manusia. Papan tinggi itu mampu memuat huruf dalam ukuran besar. Sengaja dibuat sedemikian agar kontestan bisa membaca kata dan kalimat di papan dengan jelas, ada jarak antara tempat kontestan berdiri dan papan.

Permainan Wheel of Fortune sangat menarik. Selalu ada tiga kontestan dalam game show itu. Bukan sembarang kontestan, mereka telah lolos seleksi melalui audisi yang dilakukan di belakang layar. Game show yang menawarkan hadiah uang dan liburan ke tempat-tempat menarik itu tak pernah kehabisan kontestan. Dari sejak disiarkan di televisi bulan Januari 1975, game show itu masih bertahan hingga sekarang, tetap mengudara selama 47 tahun. Suatu prestasi luar biasa, mampu bertahan begitu lama, sementara game show lainnya sudah banyak yang tidak disiarkan lagi.

Setiap hari, dari Senin hingga Jum’at, Wheel of Fortune muncul di layar TV di sore menjelang malam hari. Jam siarannya prime time, yang menunjukkan bahwa game show ini ditonton banyak orang, dan dibanjiri iklan.

Pemandu dan Kontestan

Wheel of Fortune dipandu oleh duet Pat Sajak dan Vanna White. Pat bertugas membawa acara, Vanna bertugas membalikkan kotak papan elektronik untuk setiap kata yang tepat ditebak peserta game show itu.

Pat Sajak telah menjadi host Wheel of Fortune sejak tahun 1981 hingga saat ini, sementara Vanna bergabung tahun 1982 hingga sekarang. Pat dan Vanna selalu terlihat kompak menjalankan tugas mereka, keduanya langgeng bertahan dalam program TV ini. Pat berusia 35 tahun ketika pertama kali memandu Wheel of Fortune, sekarang ia telah menginjak usia 75 tahun. Sementara Vanna terpilih mendampingi Pat Sajak di saat berusia 25 tahun, sekarang ia telah berusia 65 tahun.

Selera humor Pat Sajak sangat membantu jalannya game show itu, komentarnya menyegarkan. Gerakan Vanna White saat melangkah dan membalikkan kotak papan elektronik terlihat natural, sisi femininnya menonjol, membuat penampilannya menarik. Terutama jika dibandingkan dengan pendahulunya, yang terlihat terlalu santai.

Wheel of Fortune menjadi tontonan keluarga, seperti pengakuan yang diungkapkan para kontestannya. Ditambah lagi, para kontestan diminta menyebutkan suami atau istri serta anak-anaknya saat sesi perkenalan di awal acara. Para kontestan itu mengatakan hal-hal baik tentang anggota keluarga mereka. Hal ini menciptakan kesan, Wheel of Fortune peduli akan orang-orang yang dikasihi para kontestan, dan menekankan pentingnya keharmonisan keluarga.

Ada beberapa orang yang melamar menjadi kontestan karena didorong keluarganya, keluarganya beranggapan mereka cepat menebak kata dan kalimat saat menonton game show ini bersama di rumah. Bahkan ada bapak dan anak yang berhasil menjadi kontestan di waktu berbeda, berselang lebih dari satu dekade.

Hadiah YouTube

Wheel of Fortune menjadi tontonan memikat bagi saya. Karena itu, saat menetap di New Orleans dan sedang berada di luar rumah, suami bisa melihat kegelisahan saya menjelang jam siar game show itu. Ia bisa menebak, saya akan mendesaknya untuk pulang ke rumah, biar keburu menonton Wheel of Fortune.

Di masa itu kemajuan teknologi belum secanggih sekarang. Jika tak bisa berada di rumah di jam siar program TV favorit, biasanya orang merekam acara TV itu melalui video rekaman yang telah di-set. Namun saya tak punya fasilitas merekam saat itu, sehingga duduk di depan TV dan berada di rumah pada saat Wheel of Fortune disiarkan menjadi suatu kebutuhan.

Ada rasa sedih kehilangan kesempatan menonton Wheel of Fortune saat harus pulang kembali ke tanah air menjelang tahun 1990. Ternyata, selama tinggal di negeri Paman Sam, menonton Wheel of Fortune menjadi bagian kegiatan hidup. Ada rasa puas saat berhasil menebak rangkaian kata, terutama karena bahasa yang digunakan bahasa asing, bahasa Inggris. Bertambah puas rasanya jika berhasil menebak lebih dulu dari kontestan yang sedang bermain dalam game show itu.

Tak pernah membayangkan bahwa kemajuan teknologi membuat kegiatan menonton Wheel of Fortune bisa dilakukan lagi. Kemajuan teknologi membawa munculnya YouTube yang memberi akses pada banyak hal, termasuk akses menonton Wheel of Fortune.

Sekarang, kapan saja, saya bisa menonton Wheel of Fortune. Sangat membantu saat berolahraga, membuat lupa akan waktu, tak terasa olahraga rutin sudah diselesaikan hari itu. Lebih seru lagi, acara game show itu tak terbatas pada produksi tahun-tahun sekarang ini. Rekaman Wheel of Fortune dari awal tahun produksi hingga kini bisa diakses di YouTube!

Another Feather…

Secara umum kontestan bisa menebak kata dan kalimat dalam game show itu dalam beberapa kali putaran roda permainan. Namun ada saja beberapa kalimat yang sulit ditebak, agak menjebak. Seperti kalimat di bawah ini:

ANOTHER FEATHER NYOR A

Kontestan acara itu terjebak dalam beberapa kemungkinan jawaban: Another Feather In Your Hat, Another Feather In Your Bag, Another Feather In Your Lap. Ternyata semua jawaban itu salah. Jawaban yang benar adalah: Another Feather In Your Cap.

Bahkan, kesalahan bisa terjadi saat kontestan tinggal membaca kalimat yang telah berhasil dipecahkannya di bawah ini:

FLAMENCODANCELESSON

Entah karena kontestan itu salah melihat, entah karena gugup, entah karena tak familiar dengan kata flamenco, kontestan tersebut membaca kalimat itu sebagai “Flamengo Dance Lesson”. Tentu saja hal itu menjadi kesalahan, kesempatannya mendapatkan hadiah uang hilang, diambil kontestan berikutnya yang dengan gampang tinggal membaca kalimat yang sudah berhasil dipecahkan tadi.

Jika Anda penggemar TTS, silakan mengikuti Wheel of Fortune di kanal YouTube. Anda pasti bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, mengasah otak, dan tentunya menikmati program TV itu.